Flash banner

Selasa, 04 September 2012

Proposal

Proposal dan Laporan

Dalam suatu penulisan ilmiah tentu kita sudah tidak asing lagi dengan laporan dan juga proposal. Proposal digunakan ketika akan mengajukan rencana suatu kegiatan atau rencana penelitian. Sedangkan laporan digunakan ketika kegiatan tersebut selesai.

1. PROPOSAL

1.1 Pengertian Proposal

Proposal adalah suatu saran atau permintaan kepada seseorang atau suatu badan untuk melakukan suatu kegiatan atau pekerjaan. Proposal adalah suatu bentuk rancangan kegiatan yang dibuat dalam bentuk formal dan
standar. Secara konkret proposal adalah rencana kerja yang disusun secara sistematis dan terperinci untuk suatu kegiatan atau proyek yan bersifat formal.

1.2 Bentuk Proposal

Berdasarkan bentuk, proposal dapat dibedakan menjadi dua, yaitu : proposal formal dan non-formal. Proposal berbentuk formal sekurang-kurangnya terdiri dari tiga bagian utama, yaitu bagian pendahuluan , bagian isi dan bagian penutup. Sedangkan proposal non formal merupakan variasi dari bentuk formal, Karen tidak memenuhi syarat tertentu atau tidak selengkap proposal formal.

1.3 Manfaat Proposal

• Menjadi rencana yang mengarahkan panitia dalam kegiatan tersebut.
• Menjelaskan secara tidak langsung kepada pihak-pihak yang ingin mengetahui kegiatan tersebut.
• Untuk meyakinkan sponsor agar memberikan dukungan secara financial berlangsungnya kegiatan tersebut.

1.4 Sistematika Proposal

Dalam membuat suatu proposal terdapat atau diperlukan suatu sistematika, antara lain ;
1. Bagian Awal
Bagian awal pada penulisan proposal terdiri dari :
• Halaman judul
• Halamn persetujuan dan pengesahan (pada laporan penelitian ,sebelum halaman kata pengantar dicantumkan intisari /abstrak)
• Halamn kata pengantar atau prakata
• Daftar isi
• Daftar tabel (jika ada)
• Daftar gambar (jika ada)
• Daftar lampiran (jika ada)
2. Bagian Isi
Pada bagian isi suatu proposal antara lain terdiri dari Latar belakang, Tujuan, Manfaat dan metodologi.
• Latar belakang
Latar belakang berisi pokok-pokok pemikiran tentang masalah yang akan diteliti dan alasan-alasan mengapa masalah yang dikemukakan dalam usulan ini dipandang menarik atau perlu diteliti.
• Tujuan
Merupakan uraian tujuan yang diinginkan dari penelitian atau kegiatan yang akan dilaksanakan
• Manfaat
Manfaat penelitian adalah harapan/akibat/dampak positif yang ditimbulkan karena selesainya penelitian yang dilaksanakan
• Metodologi
Uraian metodologi penelitian yang dipakai mulai dari tahapan awal sampai dengan selesai.

3. Bagian Penutup
Pada bagian penutup terdiri dari kesimpulan dan saran.

Sedangkan isi proposal yang sederhana hanya meliputi : nama kegiatan, dasar pemikiran, tujuan dan manfaat, waktu dan tempat kegiatan, penyelenggara, anggaran dan penutup.

2. LAPORAN

2.1 Pengertian laporan

Laporan ilmiah merupakan laporan hasil penelitian ilmiah yang disusun berdasarkan kaidah-kaidah ilmiah tertentu. Sedangkan laporan penelitian Merupakan laporan hasil akhir penelitian yang telah dilakukan. Subtansi dan penulisannya dilakukan dengan cara ilmiah dan menurut aturan ilmiah yang berlaku.

2.2 Fungsi Laporan

Laporan mempunyai beberapa fungsi diantaranya ;
• Laporan berfungsi untuk membantu penerima laporan mengambil keputusan berdasarkan fakta dan gagasan yang dikemukakan penulisnya
• Laporan berfungsi sebagai alat pertanggungjawaban secara tertulis.
• Laporan merupakanalat pendokumentasian data.
• Laporan dapat digunakan untuk menilai kemampuan dan ketrampilan pembuat laporan

2.3 Prinsip-Prinsip Ilmiah Suatu Laporan

Suatu laporan harus berdasrkan pada prinsip-prinsip ilmiah yang berlaku, yaitu :
• Sistematis
• Logis
• Obyektif
• Respek dengan teori-teori
• Bermetoda
• Terbuka diuji kebenarannya
• Analitis kritis
• Bermanfaat

2.4 Laporan Formal dan Non Formal

Laporan dapat dibedakan menjadi laporan formal dan informal.
1. Laporan formal
Laporan formal terdiri atas :
A. Bagian Pendahuluan
b. Halaman Judul
c. Halaman Pengesahan
d. Halaman Motto
e. Halaman Persembahan
f. Kata pengantar
g. Daftar Isi
h. Abstrak

B. Bagian Isi
Terdiri dari :
1. BAB I PENDAHULUAN
a. Latar belakang
b. Identifikasi Masalah
c. Batasan Masalah
d. Rumusan Masalah
e. Tujuan
2. BAB II Kajian Pustaka
3. BAB III METODE
4. BAB IV PEMBAHASAN
5. BAB V PENUTUP

C. Bagian Penutup
a. Daftar Pustaka
b. Daftar Lampiran

2. Laporan Informal

Laporan diskusi, berisi :
a. Topic
b. Moderator
c. Penyaji
d. Jumlah peserta
e. Masalah yang muncul
f. Solusi
g. kesimpulan




contoh Proposal :

PROPOSAL PENTAS SENI (PENSI)
SMA Negeri 1 Karanganyar

I. PENDAHULUAN
Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan limpahan karunia-Nya kepada kita semua.
Budaya merupakan hal yang perlu di lestarikan. Indonesia memiliki beranekaragam budaya yang indah dan tak lepas dari karya seni.
Sesuai dengan program kerja Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) SMA Negeri 1 Karanganyar masa bakti 2008 / 2009, kami bermaksud menyelenggarakan Pentas Seni (PENSI).
Dalam rangka meningkatkan apresiasi dan kecintaan para siswa terhadap kesenian dan kebudayaan. Sesuai dengan program kerja OSIS SMA Negeri 1 Karanganyar, dan untuk mengisi libur tengah semester tahun ini, kami merencanakan untuk mengadakan kegiatan Pentas Seni (PENSI). Melalui beberapa kegiatan ini diharapkan dapat menumbuhkan rasa kecintaan terhadap kesenian dan menjadi refreshing setelah menempuh Ulangan Tengah Semester.

II. DASAR KEGIATAN
1. Progam Kerja OSIS SMA Negeri 1 Karanganyar masa bakti 2008/2009.
2. Rapat OSIS SMA Negeri 1 Karanganyar tanggal 20 Oktober 2008.

III. TUJUAN
1. Untuk meningkatkan rasa kecitaan terhadap kesenian Indonesia.
2. Menyalurkan bakat dan minat terhadap kesenian.
3. Mengisi libur tengah semester tahun ajaran 2008/2009.


IV. JENIS KEGIATAN
Pentas Seni siswa SMA Negeri 1 Karanganyar yang terdiri :
1. Band.
2. Modern Dance.
3. Tari Tradisional.

V. PESERTA
Siswa SMA Negeri 1 Karanganyar dan tamu undangan.

VI. WAKTU DAN TEMPAT

Hari dan Tanggal : Rabu,17 Oktober 2008.
Waktu : 08.00WIB – Selesai.
Tempat :Lapangan bawah SMA N 1 Karanganyar.
(jadwal terlampir 1).

VII. SUSUNAN PANITIA
Terlampir 2.

VII. ESTIMASI BIAYA
Terlampir 3.

X. PENUTUP
Demikian proposal kegiatan ini kami buat agar menjadi dasar pertimbangan dalam menyetujui dan mundukung kegiatan ini.
Proposal ini masih jauh dari sempurna, maka kritik dan saran serta masukan yang dapat membantu menyempurnakan pelaksanaan kegiatan selanjutnya sangat kami harapkan.
Atas kesalahan dan kekurangan kami mohon maaf yang sebesar-besarnya.

Contoh Laporan Formal

Laporan Penelitian Tindakan Kelas ( PTK)
Meningkatkan Motivasi Siswa Kelas IIa SMPN 2 Amuntai Utara Pada Pembelajaran Biologi Semester Genap Tahun 2005/2006 Melalui “Strategy Based Student’s Request”
Rita Murtafi’ah
(Guru Biologi SMPN 2 Amuntai Utara)

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Tujuan pembelajaran Biologi menurut Depdikbud (1993: 1), ialah agar siswa mampu melakukan pengamatan dan diskusi untuk memahami konsep, mampu melakukan percobaan sederhana untuk memahami konsep dan mengkomunikasikan hasil percobaan, mampu menginterpretasikan data yang dikumpulkan dan melaporkannya. Berdasarkan hal ini maka perlu digunakan metode pembelajaran yang sesuai dengan tujuan mempelajari biologi tersebut.
Pencapaian tujuan pendidikan sebagian besar ditentukan oleh keberhasilan proses belajar mengajar di kelas. Keberhasilan proses belajar mengajar di kelas dipengaruhi oleh berbagai faktor. Salah satu faktornya adalah interaksi guru dan siswa dalam pembelajaran. Guru adalah subjek yang sangat berperan dalam membelajarkan dan mendidik siswa sedangkan siswa merupakan subjek yang menjadi sasaran pendidikan.
Masalah utama dalam pembelajaran biologi adalah bagaimana menghubungkan fakta yang pernah dilihat dan dialami siswa dalam kehidupan sehari-hari dengan konsep biologi, sehingga menjadikan pengetahuan yang bermakna dalam benak siswa.
Selama ini pemahaman siswa hanya terpaku pada jabaran konsep biologi yang ada dalam buku, tanpa memahami apa dan bagaimana makna yang terkandung dalam konsep tersebut.
Di sisi lain lingkungan menyediakan fenomena alam yang menarik dan penuh misteri. Anak sebagai young scientist (peneliti muda) mempunyai rasa keingintahuan (curiousity) yang tinggi. Adalah keharusan di dalam pendekatan pembelajaran biologi untuk memelihara keingintahuan anak tersebut, memotivasinya sehingga mendorong siswa untuk mengetahui apa, mengapa, dan bagaimana terhadap objek dan peristiwa di alam (Puskur, 2002).
Kenyataan di lapangan masih banyak ditemukan keingintahuan anak yang tinggi itu tidak didukung oleh suatu kondisi yang dapat memberikan kesempatan kepada mereka untuk dapat lebih berkembang. Masih banyak guru mengajar hanya menggunakan metode konvensional. Guru merupakan satu-satunya sumber utama pengetahuan. Pembelajaran cenderung text book oriented dan tidak terkait dengan kehidupan sehari-hari siswa. Siswa kesulitan untuk memahami konsep akademik yang telah diajarkan. Konsep-konsep tersebut diajarkan menggunakan cara-cara yang abstrak dan metode konvensional, padahal mereka sangat memerlukan pemahaman konsep-konsep yang berhubungan dengan lingkungan kehidupan sehari-hari. Akibatnya, motivasi belajar siswa sulit ditumbuhkan dan pola belajar mereka cenderung menghafal dan mekanistik.
Dari kenyataan tersebut, dapat dikatakan guru terlalu sering meminta anak untuk belajar, namun jarang sekali mengajari anak cara belajar, padahal menurut Nur pengajaran yang baik meliputi mengajarkan siswa bagaimana belajar, bagaimana mengingat, bagaimana berpikir, dan bagaimana memotivasi diri mereka sendiri (Nur, 2002: 9). Melihat salah satu kelemahan yang dimiliki guru ini, peneliti mencoba menggunakan sebuah strategi pembelajaran, di mana anak diminta untuk menentukan sendiri keinginan mereka cara belajar yang menarik hati dan memotivasi mereka untuk belajar. Materi yang diajarkan adalah materi sistem syaraf dan sistem indra. Dalam materi ini banyak hal yang harus diinformasikan kepada anak, bersifat cukup abstrak, agak sulit dipahami, namun bisa disampaikan dengan strategi belajar yang bervariasi. Guru, dalam hal ini peneliti berusaha untuk mencover keinginan anak tersebut dengan menyerahkan kepada mereka cara belajar yang mereka inginkan, kemudian guru berusaha membawa dan membimbing mereka dalam kondisi yang diinginkan tadi, dengan harapan belajar sesuai dengan keinginan siswa akan mampu memotivasi dan mempercepat pemahaman mereka terhadap materi pelajaran. Ini akan diindikasikan dengan tingginya motivasi dan hasil prestasi belajar pada ulangan harian mereka pada materi sistem syaraf dan sistem indra.

B. Rumusan masalah
Bagaimana motivasi siswa dapat ditingkatkan melalui “Strategy based Student’s Request?”

C. Tujuan Penelitian
Untuk meningkatkan motivasi siswa yang tergambar dari aktivitas/ respon dan hasil belajar siswa dalam PBM melalui “Strategy based Student’s Request”.

D. Manfaat penelitian
Diharapkan melalui “Strategy based Student’s Request” membantu guru meningkatkan motivasi siswa dalam beraktivitas dan dalam nilai hasil belajar dalam PBM.


II. KAJIAN PUSTAKA

A. Teori Motivasi
Para ahli psikologi mendefinisikan motivasi sebagai suatu poses internal (dari dalam diri seseorang) yang mengaktifkan, membimbing, dan mempertahankan perilaku dalam rentang waktu tertentu (Baron,1992; Schunk,1990 dalam Nur, 2001). Dalam bahasa sederhana,motivasi adalah apa yang membuat anda berbuat dan menentukan arah mana yang hendak anda perbuat.
Motivasi dapat berbeda dalam intensitas (kekuatan) dan arah. Gage dan Berliner (1984) dalam Nur, 2001, menganalogikan motivasi dengan sebuah mobil, dimana mesin analog dengan intensitas dan kemudi analog dengan arah.
Siswa yang termotivasi untuk belajar sesuatu akan menggunakan proses kognitif yang lebih tinggi dalam mempelajari materi itu, sehingga siswa itu akan menyerap dan mengendapkan materi itu dengan lebih baik (Garner, Alexander, Gillingham, Kulikowich, & Brown,1991; Graham & Golan,1991 dalam Nur 2001).
Tugas penting bagi guru adalah merencanakan bagaimana guru akan mendukung motivasi siswa. Motivasi dapat timbul dari karakteristik–karakteristik intrinsik. Motivasi juga dapat timbul dari sumber–sumber motivasi di luar tugas.
Darliana (1999: 2) mengemukakan fungsi utama guru dalam pembelajaran adalah sebagai fasilitator dan pembimbing yang menyediakan hal-hal yang harus diamati, diperhatikan, dibaca, dan pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab oleh siswa.
Menurut Biddueph, Symington, dan Osborn, 1986 dalam Martin dkk. (1994 : 179), dikemukakakan bahwa, Metode pengajaran guru akan mempengaruhi cara berpikir siswa. Guru yang mengharapkan siswa untuk berpikir pada tingkat tertentu, menyusun dan memakai pertanyaan, dan menerima respon siswa sesuai dengan tingkat yang diharapkan guru. Guru dapat mengendalikan apa tingkatan berpikir siswa. Bertanya pada diri sendiri dan memperkirakan jawabannya menyebabkan berpikir kreatif, merupakan sarana untuk memecahkan masalah yang pelik dan dapat membantu seorang anak untuk belajar “ menemukan situasi yang menyenangkan, meskipun orang lain merasa jemu”.

B. Makna dan Pentingnya Strategi Belajar
Strategi belajar merujuk pada perilaku dan proses-proses berpikir yang digunakan oleh siswa yang mempengaruhi apa yang dipelajarinya, termasuk ingatan dan proses metakognitif (Nur, 2000: 7).
Tujuan utama dari strategi belajar adalah mengajar siswa untuk belajar mandiri. Bagaimanakah siswa yang dikatakan dapat mengatur dirinya sendiri? Menurut Nur (2000: 9), siswa mandiri mampu secara cermat mendiagnosis suatu situasi belajar tertentu, bisa memonitor keefektifan strategi tersebut, serta cukup termotivasi untuk terlibat dalam situasi belajar tersebut sampai masalah itu terselesaikan.
Menurut Weinstein dan Meyer (1986), dalam Nur (2000: 5) mengajar yang baik mencakup mengajari siswa bagaimana belajar, bagaimana mengingat, bagaimana berpikir, dan bagaimana memotivasi diri sendiri. Banyak pendidik sepakat dengan Weinstein dan Meyer bahwa mengajar siswa cara belajar adalah tujuan pendidikan yang penting dan mungkin yang paling utama. Mereka menyadari bahwa pendidik belum berhasil mencapai tujuan ini. Menurut Norman (1980), dalam Nur (2000: 6), perlu waktu lebih banyak untuk mengajari siswa bagaimana belajar, bagaimana berpikir, dan bagaimana memotivasi diri sendiri.
“Merupakan hal yang aneh apabila kita mengharapkan siswa belajar, namun kita jarang mengajarkan mereka tentang belajar. Kita mengharapkan siswa memecahkan masalah namun jarang mengajarkan mereka tentang pemecahan masalah. Dan. Sama halnya, kita kadang-kadang meminta siswa mengingat sejumlah besar bahan ajar namun jarang mengajarkan mereka seni menghafal. Sekarang tibalah waktunya kita membenahi kelemahan kita tersebut, tiba waktunya kita mengembangkan ilmu terapan tentang belajar dan memecahkan masalah dan memori. Kita perlu mengembangkan prinsip-prinsip umum tentang bagaimana belajar, bagaimana mengingat, bagaimana memecahkan masalah, dan bagaimana mengemasnya dalam bentuk pelajaran yang siap diterapkan, dan kemudian memasukkan metode-metode ini dalam kurikulum”. Weinstein & Meyer dalam Nur (2000: 6)

Mengajarkan strategi belajar berpedoman pada premis bahwa keberhasilan siswa banyak bergantung pada kemahiran mereka untuk belajar sendiri dan untuk memonitor belajarnya sendiri. Hal ini menunjukan pentingnya strategi-strategi pembelajaran dan belajar diajarkan kepada siswa, dimulai dari kelas-kelas sekolah dasar dan berlanjut pada sekolah menengah dan perguruan tinggi. Siswa harus mempelajari strategi-strategi yang tersedia dan tahu kapan mengunakannya dengan benar.
Belakangan ini iklim pendidikan sudah membaik, peneliti dan guru telah mulai mengembangkan strategi belajar terinci mengunakannya bersama siswa. Strategi ini pada awalnya berfokus pada membaca tetapi selanjutnya telah berhasil diterapkan pada bidang sains dan menulis (Arends, 1997).

III. METODE PENELITIAN

A. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah seluruh siswa Kelas IIA pada SMPN 2 Amuntai Utara.
B. Kondisi Objektif Penelitian
SMPN 2 Amuntai Utara adalah tempat peneliti bertugas mengajar pada mata pelajaran Biologi. Siswa kelas IIA terdiri dari 14 orang siswa, di mana sebagian besar dari mereka selama ini mengalami kesulitan belajar dengan metode konvensional yang sering dipakai guru dalam memberikan materi pelajaran. Ini terlihat dari hasil beberapa kali ulangan harian pada materi-materi biologi selama 3 bulan terakhir. Waktu penelitian pertengahan Maret sampai akhir April 2006.
C. Pelaksanaan Penelitian
Metode yang dipakai oleh peneliti untuk meningkatkan motivasi siswa kelas IIA SMPN 2 Amuntai Utara adalah sebuah strategi belajar dengan menggunakan “Strategy By Student Request”, dimana strategi ini merupakan sebuah inovasi dari guru untuk mencoba memotivasi anak dengan meminta mereka untuk menentukan sendiri cara yang mereka kehendaki dalam mempelajari sistem syaraf dan sistem indra. Indikasi yang menunjukkan bahwa siswa termotivasi untuk belajar adalah ditunjukkan oleh respon/aktivitas yang positif dan nilai yang baik setiap dilakukan tes harian.
Dari hasil “request” siswa, disaring beberapa strategi yang telah dipilih siswa, mampu dilaksanakan, mudah dan tidak mengurangi makna pembelajaran itu sendiri. Kegiatan ini dilaksanakan selama 4 kali pertemuan (3 siklus) dengan setiap kali pertemuan selama 2 x 45 menit (2 jam pelajaran). Dengan rincian kegiatan sebagai berikut:
1) Pada tahap persiapan, guru mengajak siswa memikirkan strategi belajar tentang sistem syaraf dan sistem indra yang akan dipelajari dengan memberikan sejumlah alternatif strategi belajar yang guru ketahui kepada siswa.
2) Meminta siswa menuliskan di atas kertas “request” mereka akan strategi yang mereka pilih kemudian menyaring beberapa “request” dan memilih 3 strategi yang terbanyak dipilih siswa.
3) Pada siklus I (pertemuan 1) guru memulai pelajaran dengan strategi yang tersaring terbanyak berdasarkan hasil pilihan siswa, kemudian melakukan observasi terhadap kegiatan siswa dan mengadakan tes untuk melihat hasil prestasi siswa pada saat mengikuti pembelajaran
4) Melanjutkan materi pada pertemuan berikutnya dengan menggunakan strategi hasil pilihan siswa yang lebih sedikit (siklus II/ pertemuan 2), kemudian melakukan observasi terhadap kegiatan siswa dan mengadakan tes untuk melihat hasil prestasi siswa pada saat mengikuti pembelajaran
5) Pada siklus III (pertemuan 3 dan 4) dengan menggunakan strategi yang tersaring paling sedikit dipilih siswa, kemudian melakukan observasi terhadap kegiatan siswa dan mengadakan tes untuk melihat hasil prestasi siswa pada saat mengikuti pembelajaran
Rincian kegiatan tersebut dapat dilihat pada siklus berikut:

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Dari penelitian yang dilakukan diperoleh 6 strategi belajar yang diinginkan oleh siswa yaitu; dengan bermain, praktikum, diskusi, teka-teki silang, mengerjakan tugas, dan mencatat/meringkas. Dari hasil ”request” tersebut tersaring 3 strategi yang dipilih terbanyak, yaitu ; bermain (urutan 1 dipilih 10 siswa), praktikum (urutan 1 dipilih 2 siswa, dan urutan 2 dipilih 7 siswa) dan diskusi (urutan 2 dipilih 4 siswa dan urutan 3 dipilih 8 siswa), sedangkan strategi lainnya dipilih kurang dari angka-angka di atas. Berdasarkan hasil pengamatan aktivitas/respon siswa dan hasil nilai siswa pada ketiga siklus yang terdiri dari 3 strategi (4 pertemuan) terpilih diperoleh data nilai dan data respon siswa yang dapat dilihat pada gambar 4.1 dan tabel 4.1 pada lampiran yang dapat diuraikan dalam refleksi hasil penelitian sebagai berikut:
Refleksi pertemuan 1
Dengan setting belajar sambil bermain yang dipilih oleh siswa sebagai strategi belajar yang paling mereka senangi, guru dan siswa mencoba mengkondisikan materi pembelajaran Sistem Syaraf sedemikian rupa sehingga siswa yang tadinya tidak banyak beraktivitas/pasif mulai terlibat dalam permainan, setiap siswa diberi kesempatan untuk ikut bermain dan belajar dalam kelompoknya dan dalam kelas. Guru menggambarkan sel syaraf secara sederhana, kemudian siswa meletakkan kartu nama-nama bagian sel syaraf tersebut. Kemudian guru juga menyediakan kartu untuk menyebutkan bagian-bagian dari system syaraf, sehingga siswa berebut untuk menyusun kartu yang sesuai dengan jalur/aliran system syaraf sehingga terjadinya gerak.
Aktivitas siswa dalam pembelajaran ini terlihat sangat jelas. Semua siswa antusias mengerjakan tugas dan tidak terlihat rasa enggan atau takut untuk mengerjakan dan maju ke papan tulis, berebut mencari kartu jawaban serta mengacungkan tangan untuk merespon salah atau benar rekannya mengerjakan tugas. Memang ada beberapa di antaranya yang belum pas jawaban tugas, namun mereka tidak malu, karena hal tersebut juga dilakukan berulang-ulang dan bergantian, akhirnya semua siswa dapat mereplay kembali ingatan mereka untuk memahami materi syaraf tersebut. Hal ini juga terlihat pada hasil tes tentang sitem syaraf pada akhir pelajaran. Sebanyak 5 orang siswa memperoleh nilai 10. Dari gambaran di atas, materi pelajaran syaraf ternyata dapat dilakukan sambil bermain, siswa gembira dan karena mereka melakukannya sendiri akhirnya mereka memperoleh nilai yang lumayan bagus.
Refleksi pertemuan II:
Strategi yang digunakan adalah praktikum. Materi yang diajarkan tentang sistem indra. Pada pertemuan kedua ini siswa diinformasikan bahwa penilaian yang dilakukan adalah penilaian kelompok. Jika kerjasama antar mereka dalam kelompok terjalin dengan baik, maka setiap siswa yang berada dalam kelompok akan memiliki nilai yang sama satu sama lain. Jika satu orang nilainya jelek, maka yang lain juga akan jelek. Begitu juga sebaliknya. Dari pengamatan guru yang mengobservasi siswa tercatat ada 2 orang siswa yang tidak terlibat secara penuh. satu orang lebih banyak diam sedangkan satunya lagi lebih banyak mengganggu rekannya yang lain. Ketidakterlibatan 2 orang siswa secara penuh ini dikarenakan guru lebih banyak memberi kesempatan kepada anak untuk mengerjakan LKS yang disediakan secara mandiri. Guru hanya mengontrol sekali-sekali di samping guru juga sambil mengobservasi murid. Namun secara umum, siswa terlibat aktif dalam praktikum, baik dalam mengerjakan tugas seperti tertuang dalam LKS, bekerjasama dalam kelompok praktikum dan melakukan diskusi dalam kelompok mereka. Kegiatan PBM dengan strategi praktikum dapat berjalan dengan baik dan motivasi anak dapat dipelihara sampai akhir pelajaran.
Refleksi pertemuan 3 dan 4:
Strategi yang digunakan adalah diskusi. Materi yang diajarkan masih tentang sistem indra. Siswa yang tercatat tidak terlibat dalam diskusi kelas ada 5 orang. Ketidakterlibatan mereka terekam dalam lembar observer karena tidak ada memberikan pertanyaan, menjawab pertanyaan atau pun menanggapi diskusi. Ada kemungkinan suasana yang lebih serius dibandingkan dua strategi sebelumnya mempengaruhi keberanian siswa dalam beraktivitas. Ini terlihat dari respon siswa dalam 2 kali pertemuan diskusi ada saja siswa yang tidak terlibat aktif. Namun hal ini tidak mengurangi keterlibatan siswa yang lain dalam berdiskusi. Guru mencoba untuk memberikan motivasi/dorongan lebih agar anak yang belum terlibat dapat bergabung, namun dominasi di antara beberapa orang siswa yang terlihat cukup antusias dalam bertanya, mengeluarkan pendapat maupun menjawab pertanyaan dari rekan maupun guru menyebabkan siswa yang kurang partisipasi tadi tetap dalam kondisinya. Namun guru juga memaklumi keberanian siswa untuk berkomunikasi masih memerlukan waktu lebih lama dalam berlatih. Nilai yang diperoleh oleh siswa pada saat akhir pelajaran juga kurang maksimal, mungkin karena banyaknya hasil diskusi yang belum focus pada inti pembelajaran. Pada strategi ini siswa lebih banyak bertukar pikiran, mengeluarkan pendapat pribadi, waktu yang diperlukan lebih lama, sementara pengarahan guru juga kurang focus. Tetapi nilai positif yang dapat diperoleh dengan strategi ini, anak yang berkemampuan lebih secara verbal dapat terayomi. Mereka akan merasa partisipasi mereka dalam aktif berdiskusi dapat tertampung.

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Motivasi siswa dapat meningkat dalam setiap kali pertemuan dengan menggunakan strategi pembelajaran berdasarkan permintaan mereka (strategy based student’s request). Hal ini terlihat dari respon/aktivitas positif (+) yang dilakukan siswa dalam kegiatan PBM, di samping nilai siswa juga dapat lebih diperbaiki.
B. Saran
Memberi kesempatan kepada siswa untuk terlibat dalam perencanaan pelajaran dapat memberikan motivasi kepada siswa untuk ikut aktif dalam PBM dan dapat memotivasi siswa dalam memperoleh nilai yang lebih baik.

DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 1993. Kurikulum Pendidikan Dasar Garis-garis Besar Program Pengajaran (GBPP) Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama. Jakarta: Depdikbud.

Selasa, 03 April 2012

PES 12 trik by wahyu

Menyerang
1. Kecenderungan Untuk Lari Maju Menyerang (Overlap)
Hal ini akan terlihat jelas pada posisi Side Defender (SD) di PES 2012 yang selalu termotivasi untuk maju untuk membantu menyerang. Sekilas hal ini sepertinya sama seperti yang sudah terprogram dari seri Pro Evolution Soccer sebelumnya, namun menjadi perbedaan AI seri PES 2012 dengan PES 2011 adalah saat kapan SD akan mulai lari maju, dan ke arah mana dengan akselerasi lari secepat apa SD tersebut akan maju bergerak.

Jumat, 23 Maret 2012

Seleksi CPNS


  • Sampai saat ini menjadi Pegawai Negeri Sipil masih menjadi primadona masyarakat Indonesia terutama bagi mereka yang berasal dari kalangan menengah ke bawah itu terbukti dari berjubelnya pera pendaftar ketika pendaftaran calon CPNS dibuka, beribu - ribu orang rela antri untuk bisa mendapatkan formulir tes seleksi CPNS walaupun formasi yang disediakan sangat terbatas, pemandangan semacam ini hampir merata di seluruh kota dan kabupaten di Indonesia yang membuka tes seleksi CPNS . Di Indonesia untuk bisa menjadi Pegawai Negeri Sipil ada beberapa jalur antara lain:
    1. lewat jalur honor sebagai tanaga sukarelawan ( sukwan ) untuk masuk PNS lewat jalur ini tidak mudah selain anda harus punya kenalan yang bisa memasukkan anda sebagai tenaga honorer di suatu instansi tertentu anda pun harus ekstra sabar untuk bisa masuk sebagai CPNS selain harus sabar anda juga harus punya lobi yang kuat kalau anda tergolong orang biasa-biasa aja anda mungkin akanmengalami nasib sebagai tenaga honorer 10 sampai 20 tahun jikapun anda sampai diangkat jadi PNS itu bukan karena kerja anda yang bagus melainkan karena pemerintah merasa kasihan pada anda ( menghargai kegigihan anda).
    2. lewat jalur tenaga kontrak, sama halnya lewat jalur honor, lewat jalur kontrakpun anda harus punya orang kuat yang bisa mempengaruhi Panitia Penerimaan Tenaga Kontrak di suatu instansi agar anda bisa direkrut sebagai tenaga kontrak, walaupun istilahnya sebagai tenaga kontrak tapi di Indonesia tenaga kontrak ini biasanya setelah bebrapa kali penandatangan ulang sebagai tenaga kontrak akan diangkat menjadi PNS, sebagi contoh Guru Bantu Sekolah (GBS) sekarang semuanya telah menjadi PNS.
    3. lewat jalur Ikatan Dinas yang diadakan oleh beberapa Instansi Pemerintah, jalur ikatan dinas ini ada yang murni lewat hasil seleksi yang ketat seperti Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN), ada juga ikatan dinas yang berbau kkn contoh Akademi Pemerintahan Dalam Negeri ( APDN), pada masa lalu anda jangan pernah mimpi masuk APDN jika anda tidak punya saudara yang punya jabatan tinggi di pemerintahan.
    4. lewat jalur umum, untuk masuk PNS lewat jalur ini anda harus mengikuti seleksi, biasanya pendaftarannya diumumkan lewat mediamassa jadi jalur umum ini sifatnya terbuka, karena diumumkan dan terbuka maka peminatnya sangat-sangat membludak akibatnya persaingan menjadi sangat ketat, walaupunterkadang ada juga yang tingkat persaingannya sangat rendah bahkan nyaris tidak bersaing biasanya untunk formasi yang membutuhkan keahlian atau jurusan yang langka.

  • Bila anda termasuk orankebanyakan yang tidak punya kenalan orang kuat, maka lewat jalur umumlah satu-satunya harapan anda untuk bisa menjadi CPN walaupun sebetulnya terkadang pada jalur umumpun masih suka ditemukan kecurangan alias KKN walaupun persentasenya kecil.

    Bagaimana caranya agar anda bisa lulus seleksi CPNS lewat jalur umum? di bawah ini ada beberapa tips yang harus anda lakukan:
    1. siapkan selalu mental anda untuk siap bertempur setiap saat, artinya anda harus selalu mengulang-ngulang materi pelajaran mulai dari bahasa Indonesia dan bahasa Inggris, pelajaran kewarganegaraan, sejarah, matematika dasar ( deret ukur, deret aritmetika , deret non aritmetika)
    2. selalu mengasah kemampuan berpikir logis (logika berpikir yang runtut materinya banyak terdapat di toko buku).
    3. banyaklah membaca suratkabar dan majalah agar pengetahuan umum anda semakin luas
    4. banyaklah nonton acara dari para motivator, seperti Mario Teguh dan yang lainnya gunanya bilamana anda mendapatkan pertanyaan yang sifatnya mengambil kebijakan atas suatu masalah anda tidak repot menjawabnya
    5. tumbuhkan sikap positif, camkan dalam hati anda bahwa pemerintah sedang mencari calon pegawai negeri yang paling berkualitas, jadi jika anda paling berkualitas anda pasti lolos.
    6. jangan merasa sudah pintar , hebat, sempurna, tapi menjadilah orang yang merasa belum pintar, belum hebat, belum sempurna karena itu anda berusaha untuk menjadi lebih pintar, hebat, dan sempurna,
    7. jangan sungkan bertanya pada PNS yang masuknya lewat jalur murni
    8. bahan-bahan perlengkapan administrasi jauh-jauh hari sudah disiapkan seperti KTP, SKCK, Ijazah legalisir, fasfoto, kalau ditunda-tunda anda akan repot sendiri perhatian anda menjadi tidak fokus
    9. mulai H-3 jangan lagi anda buka-buka buku karena jika anda buka buku anda akan bingung sendiri
    10. pada menjelang tes jangan banyak berkomuynikasi dengan sesama peserta, karena jika anda banyak berkomunikasi mental dan fokus pikiran anda akan terganggu
    11. jika tes dilakukan dalam beberapa sesi pada setiap jeda atau istirahat jangan ngobrol dengan orang lain
    12. bersikap tenang, jangan anda buka dulu formulir lembar jawaban ujian (LJU) dan naskah soal tapi tenangkan diri anda terlebih dahulu, tarik nafas dalam-dalam keluarkan secara pelan- pelan, setelah mental siap mulailah anda mengisi biodata secara tenang, teliti lagi siapa tahu anda membuat kesalahan pengisian data diri, jika salah fatal akibatnya.
    13. bacalah soal secara tenang, jika soalnya bersifat kepribadian resapi soal tersebut dan bayangkan anda berada dalam kaqsus tersebut
    14. tandailah pada LJU jawaban yang anda anggap tepat dengan memberikan titik ,jangan dihitamkam dulu
    15. setelah semua soal anda jawab baca sekali lagi soalnya, dan cek kembali jawabannya
    16. jika sudah anda anggap ok, mulailah dengan menghitamkan setiap item dengan rilek jangan sampai keluar lingkaran, karena bila sampai keluar lingkaran jawaban betulpun akan menjadi nol nilainya
    17. sebelum berangkat minta restu dulu dari ibu, ayah, saudara, istri , suami dan anak
    18. terakhir minta dberikan pikiran yang jernih serta jiwa yang tenang saat ujian. selamat mencoba

    Kamis, 22 Maret 2012

    Akselerasi Motor

    Bagi an da bikers yang pengen akselerasi tunggangannya lebih cepat dan tentunya cepet juga dalam mendapatkan speed, tentunya jangan sampai lewatkan tips berikut ini....

    Untuk mempersingkat akselerasi, banyak pemilik Yamaha Mio atau Nouvo menerapkan jurus ganti per CVT. Biasanya pakai produk after market yang lebih keras. Sekarang, ada cara lain untuk mendapatkan hasil sama. Yakni, pasang ring racing di dalam clutch carrier atau kopling ganda.

    Itu produk kreasi Teddy Latief dari Bandung. Terbuat dari aluminium 9 mm dan sudah diberi efek warna anodize. Dilego Rp 75 ribu, sedang per racing bisa mencapai Rp 150 ribu. Harga lebih murah juga tidak merusak, alasan Teddy.

    Proses pemasangan juga tidak terlalu sulit. Usai membuka CVT, bisa langsung mengeluarkan bagian kopling. Kemudian buka baut pengunci dengan kunci ukuran 34. Baut ini berbentuk segi enam. Jika sudah terbuka, per baru bisa dikeluarkan.

    Setelah itu, tempatkan ring di bawah per. Kemudian kopling kembali dipasang ke tempat semula. Alasan pria 38 tahun itu menggunakan jurus ini katanya per standar Mio atau Nouvo tadi dibuat dari bahan bagus. Karena itu lebih baik tetap pakai per asli. Cuma diberikan semacam ring ini agar makin keras, lanjut warga Perumahan Citra Asri Permai D3, Bandung ini.
    Hasil karya Teddy sudah dipakai oleh banyak komunitas Nouvo dan Mio di sana. Banyak yang puas dan coba dipasarkan, kata Muljana Giamulia, mekanik lama dari Bintang Graha Motor di Jl. Moh. Toha, No. 141, Bandung.
    Mekanik yang sudah cukup umur itu banyak merekomendasikan penggunaan ring ini pada customer yang datang ke dealer. Terbukti akselerasi oke. Kondisi yang kadang terasa kosong saat tarikan awal jadi hilang. Proses engine brake pun jadi lebih bagus, tutup pria yang pada era 80 sampai 90-an merupakan mekanik balap kondang.

    RX king

    “RX-KING”

    Rx king merupakan motor yang banyak mengandung kontroversial….perpu pemerintah melarang Motor besutan jepang ini dilarang beroperasi di jakarta… namun para rider tidak menghiraukan peraturan pemerintah itu …tapi di sini kita tidak berbicara soal itu di sini kita akan membahas giman caranya agar tampilan dan besutan motor inji menjadi menari9k….
    Pertama :
    kita akaan bermain di body ….coba liat gambar di atas ……memang sya mengambil gambar di atas lewat mesin pencari…..tapi saya liat motor ini cukup bagus untuk di contoh…dengan body airbrush…..pelek almunium atau bisa jga memakai titanium…..cba kalaau saja swing arm di croome pasti akan lebih m,enarik di liat
    sekarang kita beralih ke mesin
    !. cba kita liat kompresi mesin motor kita anadaikata bagus …kita buka head nya lalu cba serahkan ke tukang bubut dengan ukuraa 0,5 mm ajaa jangan lebih karena akan menyebabkan keborosan bensin
    2. kita cba lobang exos kita bor sedikit untuk membuat sirkulasi bensin di blok mesin stabil ….dan pakai busi standart aja ….
    Sekarang kita ke pengapian :
    1. Buka blok samping kanan lalu buka magnet dengan krek as dan liat spul lalu bikin lubang baut sebelah spul dengan mengikuti arah jarum jam …..namun bila spul sudah tidak layak di pakai maka lebih baik di gaanti dan bila spul masih bagus maka pakai yang sudah ada aja…….
    Lalu kita berlari ke karburator…..
    Nah di sini kita cba buka knop karbu……lalu liat SPUYER nya bila pilot dan main jet masih standartd maka ganti…pakailah pilot dengan ukuran 225 dan spuyer dengan 145 nah maka motor anda bisa di gunakan sehari-hari tanpa takut ketinggalan waktu….

    Sekarang kita beralih ke motor 4 tak……
    cara kerja motor pada dasar nya semua sama berawal dari pengapian dan berakhir pada pembakaran …..
    jadi setiap mau merubah kekutan motor di mesin kita harus memperhatika pengapian juga nah klu di motor 4 tak in kita bisa merubah pengaapian dengan menggunakan aki yang menggunakan voltavolt lebih besar……..
    Lalu kita beralih ke mesin
    nah kalau soal mesin 4 tak dan 2 tak memang berbeda kalau di 4 tak :
    !. kita rubah Noken AS (KEM) kita serahkan ke tukang bubut dan di papras sekitar 0,5-1 mm dan kalau mau sampai lebih maka otomatis posisi TOP akan bergeser……….nah klau sudah sampai tahap itu kita lari ke karburator …kita ubah setingan spuyer klu di bebek spuyer naik ga usah tinggi2….cukup naik 2-5 aja ……klu perlu ubah karbu dengan kkarbu rx-king biar nafas motor lebih panjang ……

    Selasa, 20 Maret 2012

    Modifikasi Shogun 125 cc

    Gambar foto modifikasi suzuki shogun berikut ini mengadopsi berbagai gaya modifikasi hasil kreasi beberapa rumah modifikasi. Aturan yang umum yang digunakan adalah mengedepankan keindahan tampilan tanpa mengabaikan aspek penggunaan. Semoga foto modifikasi suzuki shogun dibawah ini bisa menjadi referensi.








    Modifikasi Satria F yang mudah

    Dari rekan rekan SSFC, ternyata FU bisa didandani menjadi sebuah motor yang cepat & kencang serta mempunyai penampilan menarik.
    Tentunya hal ini akan membuat kita jadi semakin betah berlama lama diatas FU kesayangan

    Catatan Tentang satrianya
    - Knalpot NOB1 racing yg titanium
    - Pake power booster APS Motomax
    - Busi pake NGK Platinum
    - Pake spakbor kolong custom
    - Handle rem adjustable Yoshimura warna broze
    - Sirip samping dimodif pake kasa nyamuk yg stainless steel.
    - Bensin-nya gw pake shell yang Super extra (abis lebih murah katanya dari pertamax n pertamax plus) hehe
    Lumayan irit nih motor gw.. bisa 1 litre = 35 – 40 km ( tergantung ngegasnya)..


    0

    2
    3ei4
    4
    5dg8
    7
    9
    11vn3


    Tips Modifikasi Satria F150

    Karburator Satria F150: Dari 12,5 Ganti jadi 15-17,5

    ini tips yang dikumpulkan dari S2W dan SSFC juga sumber-sumber lain (M+, Otomotif, Oto+ dll) khusus bagi pemilik FU. mudah-mudahan tips ini dapat bermanfaat.
    Penyemplak Suzuki Satria F 150 banyak ngalami gejala mbrebet di putaran bawah. Bahkan nggak sedikit yang sampai ditembak knalpot motor sendiri begitu lepas gas. Duarrr!
    ini sering terjadi terutama bagi motor fu yang memang masih baru keluar dari pabrik.. sebenarnya tips ini sudah banyak yang menerapkan, karena memang sudah tidak asing lagi khususnya bagi penyemplak si-FU… tapi ga apa-apa lah…
    ketika pertama dicermati Satria 4-tak 150 cc ini memang andalkan pilot-jet 12,5 dengan setelan air screw ½ putaran. Walah, kecil sekale. Mungkin biar irit bensin kali yee meski ujung-ujungnya gas nggak sip dibejek.

    Sumantri dari Chips Motor mengiyakan. “Jangan lupa diteruskan mengatur ulang setelan udara setelah ganti pilot-jet, ujar pedege mangkal di Pos Pengumben Raya No. 33C, Jakarta Barat.
    Pilihannya buanyak, kok. Kitaco boleh, Daytona oke, orisinal apalagi. “Buat kota dingin seperti Bandung, cukup pakai nomer 15 atau kepunyaan Jupiter standar. Kalau di Jakarta, ideal pakai jadi 17,5 atau bawaan Shogun lama,” tandas Mantri yang asal Salatiga itu.

    GANTI DAN PASANG SENDIRI
    Kalau sudah dapat, buru bongkar cover mesin bebek DOHC ini. Lanjut copot karet boks filter dengan membuka klem pengikat pakai obeng plus. Kemudian tarik slang bensin, membran bensin dan pernapasan mesin.


    Ambil lagi obeng plus untuk kendurkan klem karet intake dari bawah. Tarik karbu nggak perlu sampai lepas kabel choke dan gas. Langsung deh buka mangkuk karbu. Angkat pilot-jet lama dan pasang spuyer baru pakai obeng min (gbr. 1). Beres itu, bisa langsung pasang kembali.
    Lanjut setel ulang air screw. Tujuannya biar suplai udara seimbang sama guyuran bensin. “Kalau standar cuma ½ putaran berlawanan jarum jam. Pakai pilot-jet 15 naik jadi ¾. Sementara 17,5 pas di 1 putaran (gbr. 2), beber Mantri yang pelopori bikin klub Satria F 150 dan Raider itu.

    Budaya Buang Sampah



    I. LATAR BELAKANG MASALAH


    Kebersihan adalah pangkal kesehatan dan kebersihan adalah sebagian dari iman. Slogan itu tentu saja sudah tidak asing lagi bagi kita. Dalam lingkungan masyarakat, kebersihan merupakan upaya manusia untuk memelihara diri dan lingkungannya dari segala jenis sampah, dalam rangka mewujudkan dan melestarikan kehidupan yang sehat dan nyaman. Kebersihan lingkungan merupakan syarat bagi terwujudnya kesehatan, dan sehat adalah salah satu faktor yang dapat memberikan kebahagiaan. Sebaliknya sampah yang berserahkan tidak saja merusak keindahan tetapi juga dapat menyebabkan akan tersumbatnya saluran air, yang dapat menimbulkan banjir. Di samping itu sampah juga dapat menimbulkan berbagai penyakit, dan sakit merupakan salah satu faktor yang mengakibatkan penderitaan.
    Pada dasarnya kebersihan merupakan tanggung jawab kita bersama sebab kebersihan berpengaruh besar terhadap dampak lingkungan. Kebersihan lingkungan adalah suatu keadaan dimana lingkungan tersebut layak untuk ditinggali manusia, dimana keadaan kesehatan manusia secara fisik dapat terjaga. Jadi lingkungan yang bersih akan menjadikan tempat tinggal kita indah, nyaman dan sehat. Berbicara tentang kebersihan lingkungan tidak lepas dari masalah sampah.
    Pertambahan jumlah penduduk, perubahan pola konsumsi, dan gaya hidup masyarakat telah meningkatkan jumlah timbulan sampah, jenis, dan keberagaman karakteristik sampah. Meningkatnya daya beli masyarakat terhadap berbagai jenis bahan pokok dan hasil teknologi serta meningkatnya usaha atau kegiatan penunjang pertumbuhan ekonomi suatu daerah juga memberikan kontribusi yang besar terhadap kuantitas dan kualitas sampah yang dihasilkan.
    Membuang sampah hanya hal sepele tapi maknanya esensial sekali, bahwa dengan membuang sampah pada tempatnya sesungguhnya membawa kita kepada sebuah sikap untuk selalu melakukan pekerjaan dengan benar dan bertindak sesuai dengan apa yang seharusnya kita lakukan.
    Budaya membuang sampah sembarangan juga menjadi trend masayarakat sekarang ini, apakah ini sudah menjadi kebiasaan, ataukah memang sarana dan prasarana yang sudah ada kurang memadai. Efek daripada pembuangan sampah sembarangan terus berlangsung akan menganggu lingkungan pemukiman yang kotor dan tidak nyaman, alur air sungai tersendat serta kesehatan masyarakat akan ternganggu. Mereka menganggap remeh tentang artinya kelestarian dan keseimbangan alam demi kesinambungan kehidupan. Jikalau banjir datang, masyarakat selalu menyalahkan pemerintah padahal hal ini tentu saja kesalahan diri kita sendiri yang tidak peduli terhadap lingkungan.
    Dalam rangka penelitian budaya buang sampah sembarangan yang bertujuan untuk mendorong masyarakat sadar akan kebiasaan tidak terpuji tersebut menjadi budaya malu bila buang sampah sembarangan. Pada gilirannya masyarakat akan memetik hasilnya dari peningkatan kebersihan lingkungan dengan kwalitas kesehatan yang baik menuju masyarakat yang sejahtera. Mencermati fenomena masyarakat membuang sampah sembarangan maka diperlukan penanganan khusus bagi masyarakat untuk menyadarkan. Hal tersebut mungkin pemda perlu koordinasi dengan aparat desa untuk mengadakan penyuluhan dan pembelajaran hidup sehat dan terbiasa dengan membuang sampah pada tempatnya.


    PERUMUSAN MASALAH


    Sehubungan dengan permasalahan tersebut, maka kami melakukan penelitian dalam rangka mengangkat study kasus yang ada di dalam masyarakat, antara lain:
    Mengapa masyarakat masih buang sampah sembarangan?
    Upaya apa saja yang harus dilakukan oleh pemerintah, agar sampah tidak berserakan?
    III. TUJUAN PENELITIAN


    Tujuan dari penelitian ini adalah:
    1) Untuk mengetahui alasan masyarakat yang masih sering melakukan buang
    sampah sembarangan.
    Untuk mencari solusi yang dilakukan oleh pemerintah agar sampah tidak berserakan.
    IV. HASIL PENELITIAN
    Kondisi sosial dan budaya menjadi sangat penting untuk mengetahui kebiasaan dan perilaku masyarakat dalam pengelolaan sampah, selain itu pola konsumtif masyarakat dan gaya hidup masyarakat juga akan mempengaruhi besarnya timbunan sampah dan komposisi sampah yang dimiliki. Masyarakat pada umumnya, memandang sampah sebagai barang yang sudah tidak berguna dan tidak mereka inginkan, sehingga tindakan yang mereka lakukan adalah membuangnya. Persoalan muncul ketika setiap masyarakat memperlakukan sampah sesuai dengan pemahaman mereka masing-masing, misalnya meninggalkan atau membuang sampah di tempat sembarangan yang mengakibatkan lingkuangan jadi kotor dan kumuh. Sebagian lagi membuang sampah ke saluran air atau ke sungai, yang mengakibatkan pendangkalan dan penyumbatan saluran, yang merupakan salah satu penyebab banjir dan genangan air. Sementara masyarakat untuk memilah sampah belum banyak dilakukan, karena sebagian masyarakat tidak mengerti bagaimana mengelola sampah yang benar dan baik.
    Masyarakat lebih menyukai membuang sampah ke sungai, lahan kosong, tepi jalan daripada berjalan seratus meter membuang sampah di tempat pembuangan sementara (TPS) dari rumahnya. Tingkat kesadaran masyarakat kita dalam hal sampah masih kurang peduli, sehingga menimbulkan efek negatif terhadap lingkungan maupun kepada anggota keluarga. Perlu diingat bahwa anak-anak akan mencontoh apa yang dilihat di lingkungan rumah, jikalau orang tua tidak peduli terhadap sampah maka anak pun akan mencontoh.
    Berdasarkan hasil penelitian yang telah kami lakukan melalui sejumlah wawancara di daerah Perumnas 3 Bekasi Timur yang sering sekali terjadi banjir setiap tahunnya. Bahwa sebenarnya mereka tahu kalau membuang sampah sembarangan itu tidak baik, tetapi mereka tetap saja membuang sampah sembarangan. Mereka tahu kalau membuang sampah di sungai bisa menyebabkan aliran sungai mampet dan bisa menyebabkan banjir, tetapi mereka tetap saja membuang sampah ke sungai/saluran air. Mereka tahu kalau sampah organik bisa jadi kompos, tetapi mereka engan membuat kompos. Mereka tahu kalau sampah sebaiknya dipisah, tetapi mereka malas memilah-milah sampah.
    Pada hakikatnya masyarakat tahu membuang sampah sembarangan akan menimbulkan bau busuk dan menjadi sarang bibit penyakit. Masyarakat paham bahwa sampah yang di buang di sungai atau bukan pada tempatnya akan berakibat banjir, karena sampah berserakan, masuk keselokan berakibat sampah menyumbat dan mengakibatkan banjir. Secara umum masyarakat belum terbiasa untuk memilah-milah jenis sampah antara sampah organik, unorganik maupun sampah B3 hal ini dikarenakan kurang adanya penyuluhan dari pihak pemda. Kebiasaan membuang sampah menjadi satu tanpa dipilah, yaitu sampah rumah tangga menjadi satu bersamaan dengan sampah lainnya.
    Masyarakat kota yang menjadi target survei kami khususnya di Perumnas 3 Bekasi Timur, telah menunjukkan peningkatan kebersihan yang baik, namun demikian bila diamati dari sarana dan prasara masih kurang memadai. Bila dilihat dari rasa kebersamaan dalam menangani masalah sampah, warga juga memberikan iuran sekedarnya, sebagai wujud kepedulian bersama demi lingkungan yang bersih dan sehat, dengan harapan demi terwujudnya kesehatan masyarakat menuju sejahtera.
    Hal ini dilihat dari sarana tempat sampah di setiap warga masih kurang, dimana tempat sampah hanya satu tempat. Masyarakat mengharapkan disetiap titik pembuangan sampah dapat disediakan oleh pemda yaitu tempat sampah untuk organik anorganik dan sampah B3. Berdasarkan Undang-Undang No. 18 Tahun 2008, sampah adalah sisa kegiatan sehari-hari manusia dan/atau proses alam yang berbentuk padat. Berdasarkan sifat fisik dan kimianya sampah dapat digolongkan menjadi: 1) sampah ada yang mudah membusuk terdiri atas sampah organik seperti sisa sayuran, sisa daging, daun dan lain-lain; 2) sampah yang tidak mudah membusuk seperti plastik, kertas, karet, logam, sisa bahan bangunan dan lain-lain dan 3) sampah yang berbahaya (B3) bagi kesehatan, seperti sampah berasal dari industri dan rumah sakit yang mengandung zat-zat kimia dan agen penyakit yang berbahaya.
    Bila dicermati lebih dalam lagi, masyarakat dalam membuang sampah sembarangan dipicu oleh kurangnya sarana dan prasana yang memadai. Pemda kurang memperhatikan, titik-titik tertentu tempat sampah tidak disediakan. Sementara itu tempat pembuangan sampah terakhir masih pada lahan masyarakat yang membutuhkan urukan, tempat hanya dapat digunakan dalam waktu yang jangka pendek.
    Pemerintah daerah mempunyai produk peraturan daerah yang mengatur mengenai sampah yang bertujuan untuk kedisiplinan masyarakat dalam membuang sampah supaya lebih terjamin dan mempunyai payung hukum yang kuat. Menindak dengan tegas semua masyarakat yang membuang sampah sembarangan dan setiap pelanggaran peraturan tersebut harus diproses sesuai dengan hukum yang berlaku, supaya kedisipinan dalam membuang sampah tetap terjaga. Perda tersebut telah menjelaskan jenis pelanggarannya, harus membayar denda dan atau melaksanakan hukum pidana kurungan.
    Pemerintah daerah memberikan penyuluhan kepada masyarakat mengenai pembuangan sampah, baik dalam pemilahan jenis sampah, maupun menentukan dan menginformasikan titik-titik tempat penampungan sampah. Pemerintah daerah memberikan jadwal pengambilan sampah kepada masyarakat dalam periode tertentu, supaya masyarakat tahu betul kapan sampah akan diambil. Hal ini memudahkan dan memperlancar pengambilan sampah, untuk menjaga tetap nyaman. Pemerintah daerah memberikan sarana dan prasarana yang memadai guna memperlancar penampungan, pengambilan dan pembuangan sampah ke tempat pembuangan sampah terakhir.
    Pemerintah atau lembaga-lembaga lain diharapkan menyediakan tiga tempat sampah yang berbeda. Satu tempat sampah untuk limbah plastik atau logam, satu tempat sampah untuk limbah kertas, dan satu lagi tempat sampah untuk limbah organik. Tempat tersebut diberikan tulisan besar supaya mudah dibaca dari jarak jauh, serta memberi warna menyolok. Warnanya pun dibuat berbeda-beda. Bila warna tersebut telah dikenali secara mudah mereka akan membuang sampah sesuai dengan jenis sampah yang telah dipisah-pisah dengan mudah tanpa memperhatikan tulisan-tulisan tersebut. Pemerintah daerah juga memasukan budaya membuang sampah dalam kurikulum pendidikan, baik mulai dari tingkat Taman Kanak-kanak – sampai Perguruan Tinggi. Pendidikan merupakan salah satu metode yang sudah teruji untuk merubah budaya secara sistematis. Institusi pendidikan seharusnya menjadi contoh dalam penerapan pengelolaan sampah yang baik.
    Pendidikan mengenai membuang sampah yang sebenarnya dipresentasikan kepada anak-anak sejak dini, supaya budaya membuang sampah sembarangan tidak dilakukan, sehingga anak-anak melakukan perbuatan rajin dan disiplin dalam membuang sampah pada tempatnya. Kerjasama Pemerintah daerah dengan media massa, baik elektronik (TV, radio), maupun media cetak (koran, majalah, buletin, dan lain-lain) memberikan imbauan mengenai sampah. Himbauan ini bisa dalam bentuk iklan layanan masyarakat atau bisa juga diselipkan di iklan-iklan komersial. Tidak harus jelas, pesan bisa disampaikan secara tersirat. Pihak media (wartawan) bisa menampilkan berita-berita tentang akibat buruk membuang sampah sembarangan. Di sisi lain, keberhasilan masyarakat dalam pengelolaan sampah ditampilkan. Bila melalui media cetak dapat dipaparkan mengenai teknologi pengelolaan sampah, pemanfaatan sampah dan lain-lain.
    Pemerintah atau institusi terkait lainnya dapat mencetak poster-poster, buletin, atau selebaran-selebaran tentang sampah. Bahan-bahan ini disebarkan di tempat-tempat umum, masjid-masjid, di dalam bis kota, kereta, atau tempat-tempat strategis lainnya. Program ini juga dilaksanakan secara berkala dan berkelanjutan. Setiap tahapan harus dievaluasi agar keberhasilan program juga bisa diukur. Program lain adalah pemberian penghargaan. Penghargaan seperti Piala Adipura atau Kalpataru perlu lebih digalakkan kembali. Selain itu kota-kota yang mendapatkan hadiah Adipura juga mendapatkan dana tambahan untuk program-program pengelolaan sampah dan lingkungan. Jumlahnya harus cukup besar agar lebih menarik minat pemerintah daerah. Orang-orang yang sudah berhasil dalam mengelola sampah juga perlu mendapatkan perhatian dan penghargaan yang besar. Seiring dengan program-program di atas, penegakkan hukum juga harus dilaksanakan dengan tegas. Perda-perda yang sudah ada dilaksanakan secara konsisten. Seiring dengan meningkatnya pemahanam masyarakat tentang sampah, hukuman atau denda juga diterapkan dengan tegas.

    KESIMPULAN

    Pada umumnya masyarakat mengerti bahwa membuang sampah sembarangan akan menimbulkan bau busuk dan menjadi sarang bibit penyakit dan masyarakat paham bahwa sampah yang di buang di sungai atau bukan pada tempatnya akan berakibat banjir, karena sampah berserakan, masuk keselokan berakibat sampah menyumbat dan mengakibatkan banjir. Tetapi Masyarakat lebih menyukai membuang sampah ke sungai, lahan kosong, tepi jalan daripada berjalan seratus meter membuang sampah di tempat pembuangan sementara (TPS) dari rumahnya. Tingkat kesadaran masyarakat kita dalam hal sampah masih kurang peduli. Secara umum masyarakat belum terbiasa untuk memilah-milah jenis sampah antara sampah organik, unorganik maupun sampah B3 hal ini dikarenakan kurang adanya penyuluhan dari pihak pemda. Pemerintah daerah memberikan penyuluhan kepada masyarakat mengenai pembuangan sampah, pemilahan jenis sampah yang dapat digolongkan digolongkan menjadi sampah organik, anorganik dan B3 (sampah yang berbahaya bagi kesehatan).